Perpustakaan Sekolah SMPN Satap 2 Batukliang

Perpustakaan sekolah yang kondusif dengan menggunakan sistem komputerisasi.

In House Training

Pelatihan guna meningkatkan kualitas pelayanan pada SMPN Satu Atap 2 Batukliang.

Kepala Sekolah Beserta Dewan Guru

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Profesional Di Bidang Masing-Masing

Suasana Belajar Yang Menyenangkan

Seasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Gedung Sekolah

GEdung sekolah yang asri dan nyaman akan menciptakan suasana belajar yang nyaman.

Monday 21 November 2011

Kumpulan Cerita Inspirasi Pengobar Motivasi II

KISAH TEMPAYAN BOCOR


Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan satunya lagi tidak. Tempayan yang utuh selalu dapat membawa air penuh, walaupun melewati perjalanan yang panjang dari mata air ke rumah majikannya. Tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.
Hal ini terjadi setiap hari selama dua tahun. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan utuh merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugas dengan sempurna. Di pihak lain, si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidaksempurnaanya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya ia dapat berikan.
Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu kepada diri saya sendiri dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya"
"Mengapa?" tanya si tukang air, "Mengapa kamu merasa malu ?" Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa. Adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi."
Si tukang air merasa kasihan kepada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia menjawab," Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan sisi di sepanjang jalan."
Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali merasa sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor dan kembali tempayan retak itu meminta maaf kepada si tukang air atas kegagalannya.
Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu tidak memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu ? tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu ?" Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini, aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa adanya kamu , majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."
Jadi kadang kita berpikir bahwa kita tidak berguna, namun sebenarnya kita telah melakukan sesuatu yang sangat indah dan berguna tanpa kita sadari.


KEJUJURAN ITU PENTING


Sebuah perusahaan telekomunikasi ternama sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut. Banyak pelamar pekerjaan yang datang untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut. Mereka harus mengisi formulir pendaftaran, kemudian menjalani ujian tertulis dan psikotest.
Namun setelah semua ujian tertulis dan prosedur formal untuk calon pekerja selesai, semua pelamar diberi pekerjaan rumah, setiap orang diberi semangkok bibit kacang hijau untuk disemayamkan. Dan setelah jangka waktu yang diberikan setiap orang harus membawa pulang bibit kacang hijau yang telah tumbuh segar ke perusahaan tersebut. Siapa yang berhasil merawat kacang yang tumbuh paling segar akan memperoleh posisi pekerjaan yang dikejar banyak orang karena memberikan jaminan gaji yang tinggi tersebut.
Setelah jangka waktu yang diberikan itu para peserta ujian kembali lagi ke perusahaan sambil membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar menghijau. Setiap orang memamerkan hasil usaha mereka dan dalam hati berharap bahwa ia akan memperoleh posisi yang bagus tersebut. Nampak seketika bahwa team penilai akan sulit memutuskan siapa yang jadi pemenangnya karena semua membawa bibit kacang yang telah bertumbuh itu sama bagus dan sama segarnya.
Setelah didata ternyata satu orang tidak muncul di tengah para peserta. Sang manager perusahaan lalu menelpon pelamar yang tak hadir itu dan menanyakan alasan ketidak-hadirannya. Orang tersebut dengan penuh penyesalan serta rasa bersalah memberikan alasan ketidak-hadirannya saat ini. Ia mengatakan bahwa bibit yang diberikan itu hingga saat ini belum bertumbuh pada hal ia sudah berusaha memberi pupuk, memberi air yang cukup. Semua persyaratan yang dibutuhkan agar bibit kacang hijau bertumbuh subur telah dipenuhinya, namun anehnya, bibit tersebut seakan berkepala keras tak mau bertumbuh. "Aku berpikir bahwa aku pasti gagal untuk memperoleh posisi dalam perusahaan telekomunikasi ini. Karena itu saya memutuskan untuk tidak datang hari ini ke perusahaan bapa." Dan justru di saat ketika orang itu akan meletakan gagang teleponnya, sang manager memberikan kata-kata yang sungguh di luar dugaannya: "Engkaulah satu-satunya yang diterima perusahaan kami. Luar biasa!". Orang itu heran dan kaget tak percaya.
Sesungguhnya, bibit kacang hijau yang dibagikan kepada para peserta tersebut adalah bibit yang telah diproses sehingga tak bisa bertumbuh lagi. Perusahaan akan dengan mudah mengetahui peserta mana yang jujur. Dan ternyata hanya seorang yang yang tak mampu membawa bibit kacang yang telah tumbuh. Dan dialah orang yang dipilih itu. "Inilah prinsip kami, nilai moral dalam pekerjaan lebih ditinggikan ketimbang keberhasilan dalam bekerja." Demikian sang manajer menjelaskan.
Beri perhatian lebih pada karakter dari pada reputasi, karena karakter adalah diri sebenarnya, sementara reputasi hanya anggapan orang tentang Anda.
Kejujuran adalah hal yang penting dalam segala hal. Meski sulit mencari kejujuran dan orang yang jujur, namun kejujuran masih memiliki banyak manfaat dalam segala bidang termasuk dalam pekerjaan.


MENGHINDARI GOSIP


Seorang wanita menceritakan sepotong kejadian yang memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui ceritanya. Dan, tetangganya yang diceritakan itu merasa sakit hati dan terpukul.
Kemudian si wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita itu betul-betul salah. Dia menyesal dan mendatangi seorang orang tua yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu.
"Pergilah ke pasar," kata orang tua bijak itu, "Lalu belilah seekor ayam. Sembelihlah. Kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulunya dan buang satu persatu di sepanjang jalan."
Meski kaget mendengarkan itu, si wanita melakukan apa yang disarankan kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya menyebarluaskan berita bohong itu pada seluruh penduduk desa. Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orang tua bijak itu dan menanyakan persoalannya kembali.
Si orang bijak itu berkata, "Hmm, kalau begitu, sekarang pergilah dan kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali kepadaku."
Si wanita itu pun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu ayam yang telah dicabutinya kemarin. Namun, angin telah menerbangkan semua bulu-bulu itu kemana-mana sehingga mustahillah ia bisa mengumpulkannya semua. Setelah mencari-cari selama berjam-jam, ia kembali hanya bisa mengupulkan sebanyak tiga potong bulu saja. Si wanita itu kembali menemui orang tua bijak.
"Lihatlah!" kata si orang bijak, "Sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya. Namun sangat tidak mungkin menariknya kembali. Begitu pula dengan gosip dan berita bohong. Tidak sulit untuk menyebarluaskan rumor, namun sekali terlempar, Anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan Anda."
Gosip atau kabar burung dengan mudah menyebar. Sangat sulit untuk memperbaiki berita tersebut jika ternyata benar-benar berita bohong.


HIDUP HEMAT ALA SEMUT


Di zaman Mesir kuno, hiduplah seorang raja yang sangat terkenal keadilannya. Raja tersebut sangat mencintai rakyatnya. Bahkan raja tersebut dalam mencinta keluarganya tidak melebihi cintanya pada rakyatnya. Sehingga kalau ada anggota keluarganya yang bersalah tetaplah di hukum sebagaimana orang lain. Yang lebih istimewa lagi, raja ini juga penyayang binatang.
Karena cintanya pada binatang, suatu hari raja yang adil itu pergi berjalan-jalan menemui seekor semut. Si semut merasa senang dan bangga mendapat kunjungan dari raja.
"Bagaimana kabarmu, semut?" tanya sang Raja.
"Hamba baik-baik saja Baginda," jawab semut gembira.

"Dari mana saja kau pergi?"
"Hamba sejak pagi pergi ke beberapa tempat tetapi belum juga mendapatkan makanan, Baginda."

"Jadi sejak pagi kau belum makan?" tanya sang Raja.
"Benar, baginda." jawab si semut.

Raja yang adil itu pun termenung sejenak. Kemudian berkata, "Hai, semut. Beberapa banyak makanan yang kau perlukan dalam setahun?"
"Hanya sepotong roti saja baginda," jawab semut.

"Kalau begitu maukah kau kuberi sepotong roti untuk hidupmu setahun?", tanya sang Raja.
"Hamba sangat senang, Baginda.", jawab si semut.

"Kalau begitu, ayo engkau kubawa pulang ke istana," ujar Raja, lalu membawa semut itu ke istananya. Semut sangat gembira karena mendapatkan anugerah makanan dari sang raja. Ia tidak susah-susah lagi mencari makanan dalam setahun. Dan tentu saja roti pemberian sang raja akan lebih manis dan enak.
"Sekarang engkau masuklah ke dalam tabung yang telah kuisi sepotong roti ini!" perintah sang raja.
"Terimakasih, Baginda. Hamba akan masuk."

"Setahun yang akan datang tabung ini baru akan kubuka," ujar sang raja lagi.
"Hamba sangat senang, Baginda."

Tabung berisi roti dan semut itu pun segera ditutup rapat oleh sang raja. Tutup tabung itu terbuat dari bahan khusus, sehingga udara tetap masuk ke dalamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di ruang khusus di dalam istana.
Hari-hari berikutnya sang raja tetap memimpin rakyatnya. Berbagai urusan ia selesaikan secara bijaksana. Akhirnya setelah genap setahun, teringatlah sang raja akan janjinya pada semut.
Perlahan-lahan raja membuka tutup tabung berisi semut itu. Ketika tutup terbuka, si semut baru saja menikmati roti permberian raja setahun lalu.
"Bagaimana kabarmu, semut?" tanya sang raja ketika matanya melihat semut di dalam tabung.
"Keadaan hamba baik-baik saja, Baginda."

"Tidak pernah sakit selama setahun di dalam tabung?", tanya sang Raja.
"Tidak baginda. Keadaan hamba tetap sehat selama setahun.", jawab si semut.

Kemudian sang raja termenung sejenak sambil melihat sisa roti milik semut di dalam tabung.
"Mengapa roti pemberianku yang hanya sepotong masih kau sisakan separuh?" tanya sang raja.
"Betul, Baginda."

"Katanya dalam setahun kau hanya memerlukan sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?", tanya sang Raja penasaran.
"Begini, Baginda. Roti itu memang hamba sisakan separuh. Sebab hamba khawatir jangan-jangan Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa membukanya, tentu saja hamba masih dapat makan roti setahun lagi. Tapi untunglah Baginda tidak lupa. Hamba senang sekali."

Sang raja sangat terkejut mendengar penjelasaan si semut yang tahu hidup hemat. Sang raja tersenyum kecil di dekat semut.
"Kau semut yang hebat. Kau dapat menghemat kebutuhanmu. Hal ini akan kusiarkan ke seluruh negeri agar rakyatku dapat mencotohmu. Kalau semut saja dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar hidup boros?"
"Sebaiknya Baginda jangan terlalu memuji hamba," jawab si semut.
Semut itu akhirnya mendapat hadiah lagi dari raja. Sebagai tanda terimakasih karena telah mengajarinya hidup hemat.

Hidup hemat berarti menyisihkan sesuatu untuk kejadian yang tidak terduga. Seperti semut, meskipun dia tahu, sang Raja seharusnya tidak lalai memberikan makanan pada tahun berikutnya, tapi dia membuat perencanaan agar ada persediaan makanan jika seandainya Raja lupa membuka tabung.

Kumpulan Cerita Inspirasi Pengobar Motivasi I

PENEBANG DAN KAPAKNYA
Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu, dan dia mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin.
Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari pertama sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan sangat terkesan dan berkata, "Bagus, bekerjalah seperti itu!"
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari sang penebang pohon bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10 batang pohon. Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin sedikit. "Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang pohon itu.
Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi. "Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?" sang majikan bertanya.
"Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya.
Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak bahkan mengalami stres pekerjaan. "Di masa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi mereka lebih tidak berbahagia dari sebelumnya. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap tajam?
Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti kehidupan pribadi, menyediakan waktu untuk membaca, dan lain sebagainya.
Kita semua membutuhkan waktu untuk tenang, untuk berpikir dan merenung, untuk belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak, kita akan tumpul dan kehilangan efektifitas. Jadi mulailah dari sekarang, memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai ke dalamnya.
KELUAR DARI SUMUR MASALAH
Suatu hari seekor keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Keledai itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara itu si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk menyelamatkan keledai tersebut.
Setelah beberapa jam mencoba berbagai cara, namun petani tersebut gagal mengeluarkan keledai tersebut dari dalam sumur yang cukup dalam. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena bisa berbahaya untuk orang lain yang lewat di atas sumur tersebut. Petani tersebut berpikir tidak ada gunanya mengerahkan upaya lebih lanjut untuk menolong si keledai.
Lalu petani tersebut mengajak rekan-rekannya untuk datang membantu menimbun sumur tersebut dengan tanah. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Karena tumpukan tanah menimpanya di dalam sumur yang sesak.
Tiba-tiba si keledai tiba-tiba menjadi diam dari tangisnya. Petani dan rekan-rekannya segera melihat ke dalam sumur apa yang terjadi dengan keledai itu. Mereka berpikir, keledai tersebut sudah mati.
Namun, setelah petani dan rekan-rekannya melihat ke dalam sumur, mereka tercengang. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara para rekan si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri.
Sama seperti keledai tersebut, kadang kita berada dalam situasi terjepit. Bahkan kita mendapat tumpahan tanah dan kotoran berupa problem dan tekanan hidup setiap hari. Cara terbaik untuk keluar dari berbagai masalah yang bertubi-tubi menimpa kita adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita dan melangkah naik dari dalam "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah yang menimpa kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah lebih maju. Kita dapat keluar dari "sumur" yaitu kesulitan kehidupan yang terdalam dengan terus berjuang. Jangan pernah menyerah! Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan:
  • Bebaskan dirimu dari kebencian
  • Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
  • Hiduplah sederhana
  • Berilah lebih banyak
  • Tersenyumlah
  • Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum


BELALANG DIDALAM KOTAK
Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut.
Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, "Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?".
Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, "Di manakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan".
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.


Kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama seperti contoh belalang tadi. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita.
Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Padahal sebenarnya Anda bisa "melompat lebih tinggi dan lebih jauh" jika Anda mau menyingkirkan "kotak semu" itu? Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini Anda anggap di luar batas kemampuan Anda?


KEBAIKAN HATI DAN BALASANNYA
Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk ke dalam restoran tersebut. "Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih." Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.
Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.
Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar berkata dengan pelan: "Dapatkah Bapak menyiram sedikit kuah sayur di atas nasi saya?"
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum: "Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar!"
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir: "Di restoran ini, kuah sayur gratis."
Lalu ia memesan semangkuk lagi nasi putih. "Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya."
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini. "Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah

sebagai makan siang saya!"
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang ke kota untuk menempuh pendidikan, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.
Pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.
Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi. Suaminya kemudian membisik kepadanya: "Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk di atas nasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung dan lain kali dia tidak akan datang lagi. Jika dia ke tempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."
"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."
"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku?" sambut suaminya dengan senyum hangat.
Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat!" katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini

besok jangan segan-segan datang lagi.
Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari. Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat sekolah.
Setelah tamat sekolah, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi di restoran tersebut karena sudah bekerja di kota lain.
Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur. Suami istri ini tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan di luar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.
Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor yang bagus.
"Apa kabar? Saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan. Saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di

perusahaan kami. Perusahaan kami telah menyediakan semuanya. Kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi dua dengan perusahaan."
"Siapakah direktur diperusahaan Anda? Dan mengapa ia begitu baik terhadap kami? Saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia!" sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami! Direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu. Yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."
Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul. Setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.
Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini. Jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.
Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka: "Bersemangat ya! Di kemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok!"
Kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama seperti contoh belalang tadi. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita.
Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Padahal sebenarnya Anda bisa "melompat lebih tinggi dan lebih jauh" jika Anda mau menyingkirkan "kotak semu" itu? Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini Anda anggap di luar batas kemampuan Anda?

ANGGOTA DEWAN DAN TELEPHON
Segera setelah renovasi gedung DPR, seorang anggota DPR memasuki ruangannya. Dengan bangganya dia melihat ruangan barunya yang terlihat mewah dengan furnitur mewah dan perangkat elektronik kelas atas.
Saat duduk di meja kerjanya, dia melihat seorang pekerja di depan pintu ruangannya. Supaya terlihat sedang sibuk, dia segera mengangkat telepon yang ada di meja kerjanya dan memulai bicara di telepon mengenai proyek besar yang sedang dia tangani. Dia juga membahas situasi politik terkini yang terjadi dengan lawan bicaranya di telepon.
Setelah beberapa lama berbicara dengan suara agak keras di telepon, anggota DPR itu mengakhiri pembicaraan di telepon dan menutup telepon. Kemudian ia bertanya kepada pria yang berada di depan pintu ruangannya: "Apa yang bisa saya bantu Pak? Maaf, saya baru saja menelpon seorang pejabat di daerah untuk sebuah mega proyek. Dan harus update situasi politik ke pejabat di daerah."
Pria itu menjawab: "Maaf Pak, saya baru mau memasang kabel telepon di meja Bapak."


Jangan sok jadi orang