Perpustakaan Sekolah SMPN Satap 2 Batukliang

Perpustakaan sekolah yang kondusif dengan menggunakan sistem komputerisasi.

In House Training

Pelatihan guna meningkatkan kualitas pelayanan pada SMPN Satu Atap 2 Batukliang.

Kepala Sekolah Beserta Dewan Guru

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Profesional Di Bidang Masing-Masing

Suasana Belajar Yang Menyenangkan

Seasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Gedung Sekolah

GEdung sekolah yang asri dan nyaman akan menciptakan suasana belajar yang nyaman.

Wednesday 24 August 2011

PTERYGIUM


Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat  degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas kedaerah kornea
PTERYGIUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI KONJUNGTIVA DAN KORNEA

Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.
Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari tarsus.
Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.
Konjungtiva forniks yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.
Konjungtiva bulbi dan konjungtiva forniks berhubungan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya, sehingga bola mata mudah bergerak1.
Anatomi Kornea
Kornea (Latin Cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis:
Epitel : Tebalnya 50 µm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng. Pada sel basal sering terlihat mitosis sel dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren. Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
Membran Bowman. Terletak dibawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi.
Stroma. Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit  merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.
Membran Descemet. Merupakan suatu lapisan tipis yang bersifat kenyal, kuat, tidak berstruktur dan bening, mempunyai tebal 40 µm; terletak di bawah stroma, lapisan ini merupakan pelindung atau barrier infeksi dan masuknya pembuluh darah.
Endotel. Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40µm. Endotel melekat pada membrane descemet melalui hemidesmosom dan zonula okluden1.
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf  ke V (N.Trigeminus),saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk  kedalam stroma kornea, menembus membrane Bowman melepaskan selubung schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada keua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak mempunyai daya regenerasi.
Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan olah kornea1.
I. DEFINISI
Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat  degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas kedaerah kornea. Pterygium berbentuk segitiga dengan puncak dibagian sentral atau didaerah kornea. Pterygium mudah meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian pterygium akan berwarna merah. Pterygium dapat mengenai kedua mata1.
Timbulnya pterygium kadang-kadang bersamaan dengan pinguekula. Pinguekula terletak dalam fissura interpalpebral di meridian horizontal. Pinguekula sendiri merupakan suatu penonjolan berwarna putih kekuningan yang tumbuh di dekat kornea, diduga pinguekula adalah degenarasi hialin jaringan submukosa konjungtiva. Pembuluh darah tidak masuk ke dalam pinguekula akan tetapi bila meradang atau terjadi iritasi, maka disekitar bercak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang melebar.  Ukurannya bisa semakin besar, penyebabnya tidak diketahui tetapi pertumbuhannya didukung oleh pemaparan sinar matahari dan iritasi mata. Pinguekula tidak enak dilihat tetapi biasanya tidak menyebabkan masalah yang serius dan tidak perlu dibuang/diangkat 2.
II. EPIDEMIOLOGI
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pterygium paling tinggi terdapat di daerah khatulistiwa. Pterygium juga sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan wanita dan umumnya mengenai orang-orang yang memiliki aktivitas di luar ruangan. Prevalensi pterygium juga meningkat dengan bertambahnya usia. Insiden pterygium paling banyak ditemukan pada usia 20-40 tahun 3,4
III. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Terdapat banyak perdebatan mengenai etiologi atau penyebab pterygium. Disebutkan bahwa  radiasi sinar Ultra violet B sebagai salah satu penyebabnya. Sinar UV-B merupakan sinar yang dapat menyebabkan mutasi pada gen suppressor tumor p53 pada sel-sel benih embrional di basal limbus kornea. Tanpa adanya apoptosis (program kematian sel), perubahan pertumbuhan faktor Beta akan menjadi berlebihan dan menyebabkan pengaturan berlebihan pula pada sistem kolagenase, migrasi seluler dan angiogenesis. Perubahan patologis tersebut termasuk juga degenerasi elastoid kolagen dan timbulnya jaringan fibrovesikular, seringkali disertai dengan inflamasi. Lapisan epitel dapat saja normal, menebal atau menipis dan biasanya menunjukkan displasia5.
Terdapat teori bahwa mikrotrauma oleh pasir, debu, angin, inflamasi, bahan iritan lainnya atau kekeringan juga berfungsi sebagai faktor resiko pterygium. Orang yang banyak menghabiskan waktunya dengan melakukan aktivitas di luar ruangan lebih sering mengalami pterygium dan pinguekula dibandingkan dengan orang yang melakukan aktivitas di dalam ruangan. Kelompok masyarakat yang sering terkena pterygium adalah petani, nelayan atau olahragawan (golf) dan tukang kebun. Kebanyakan timbulnya pterygium memang multifaktorial dan termasuk kemungkinan adanya keturunan (faktor herediter)5 .
Pterygium banyak terdapat di nasal daripada temporal. Penyebab dominannya pterygium terdapat di bagian nasal juga belum jelas diketahui namun kemungkinan disebabkan meningkatnya kerusakan akibat sinar ultra violet di area tersebut. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kornea sendiri dapat bekerja seperti lensa menyamping (side-on) yang dapat memfokuskan sinar ultra violet ke area nasal tersebut.
Teori lainnya menyebutkan bahwa pterygium memiliki bentuk yang menyerupai tumor. Karakteristik ini disebabkan karena adanya kekambuhan setelah dilakukannya reseksi dan jenis terapi yang diikuti selanjutnya (radiasi, antimetabolit). Gen p53 yang merupakan penanda neoplasia dan apoptosis  ditemukan pada pterygium. Peningkatan ini merupakan kelainan pertumbuhan yang mengacu pada proliferasi sel yang tidak terkontrol daripada kelainan degeneratif5 .
IV. JENIS-JENIS PTERYGIUM
Vaskuler : pterygium tebal, merah, progresif, ditemukan pada anak muda (tumbuh cepat karena banyak pembuluh darah.
Membrannaceus : pterygium tipis seperti plastik, tidak terlalu merah, terdapat pada orang tua.
V. STADIUM PTERYGIUM
Stadium I : Belum melewati limbus
Stadium II : Sudah melewati limbus dan belum mencapai pupil
Stadium III : Sudah menutupi pupil
Stadium IV : Sudah melewati pupil
VI. GEJALA KLINIK
Pterygium dapat ditemukan dalam berbagai bentuk. Pterygium  dapat hanya terdiri atas sedikit vaskular dan tidak ada tanda-tanda pertumbuhan. Pterygium dapat aktif dengan tanda-tanda hiperemia serta dapat tumbuh dengan cepat1.
Pasien yang mengalami pterygium dapat tidak menunjukkan gejala apapun (asimptomatik). Kebanyakan gejala ditemukan saat pemeriksaan  berupa iritasi, perubahan tajam penglihatan, sensasi adanya benda asing atau fotofobia. Penurunan tajam penglihatan dapat timbul bila pterygium menyeberang axis visual atau menyebabkan meningkatnya astigmatisme. Efek lanjutnya yang disebabkan membesarnya ukuran lesi menyebabkan terjadinya diplopia yang biasanya timbul pada sisi lateral. Efek ini akan timbul lebih sering pada lesi-lesi rekuren (kambuhan) dengan pembentukan jaringan parut6.
Pterygium memiliki tiga bagian :
Bagian kepala atau cap, biasanya datar, terdiri atas zona abu-abu pada kornea yang kebanyakan terdiri atas fibroblast. Area ini menginvasi dan menghancurkan lapisan Bowman pada kornea. Garis zat besi (iron line/Stocker’s line) dapat dilihat pada bagian anterior kepala. Area ini juga merupakan area kornea yang kering.
Bagain whitish. Terletak langsung setelah cap. Merupakan sebuah lapisan vesikuler tipis yang menginvasi kornea seperti halnya kepala.
Bagian badan atau ekor. Merupakan bagian yang mobile (dapat bergerak), lembut, merupakan area vesikuler pada konjungtiva bulbi dan merupakan area paling ujung. Badan ini menjadi tanda khas yang paling penting untuk dilakukannya koreksi pembedahan5.
VII. HISTOLOGIS
Secara histologis, pterygium menujukkan perubahan yang sama dengan pinguekula. Epitel dapat saja normal, akantotik, hiperkeratosis atau bahkan  displasia. Pemeriksaan sitologi pada permukaan sel pterygium terlihat abnormal dan  menunjukkan peningkatan densitas sel goblet dengan metaplasia squamosa juga menunjukkan adanya permukaan sitologi yang abnormal pada area lain di konjungtiva bulbi pada area tanpa adanya pterygium8. Substansia propria menunjukkan degenerasi elastotik jaringan kolagen seperti yang dilaporkan oleh Austin dkk2 seperti elastodisplasia dan elastodistropi. Kolagen selanjutnya menghasilkan maturasi dan degenarasi abnormal. Sumber serat atau fiber kemungkinan berasal dari fibroblast yang mengalami degenerasi.
VIII. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding pterygium adalah. Pseudopterygium merupakan perlekatan konjungtiva dengan kornea yang cacat. Sering pseudopterygium ini terjadi pada proses penyembuhan tukak kornea, sehingga konjungtiva menutupi kornea6. Pseudopterygium juga sering dilaporkan sebagai dampak sekunder penyakit peradangan pada kornea. Pseudopterygium dapat ditemukan di bagian apapun pada kornea dan biasanya berbentuk obliq. Sedangkan pterygium ditemukan secara horizontal pada posisi jam 3 atau jam 91.
IX. TERAPI
Terapi Konservatif
Terdapat beberapa terapi untuk pterygium. Secara umum pterygium primer diterapi secara konservatif dan hal ini merupakan rekomendasi pertama pada kebanyakan orang. Air mata buatan  dapat membuat perasaan nyaman pada penderita dan menyingkirkan adanya sensasi adanya benda asing pada mata. Biasanya proses inflamasi pada lesi menjadi berkurang, pada kasus ini pemberian dekongestan optik ringan  atau yang lebih jarang, obat anti inflamasi juga dapat diresepkan oleh dokter.
Pterygium  atrofik yang berukuran kecil dapat diobservasi secara teratur. Cairan pelumas dapat digunakan untuk mengatasi iritasi. Pterygium aktif dapat diterapi awal dengan vasokonstriktor, obat-obat anti inflamasi non steroid atau tetes mata steroid. Semua hal ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau sebelum dilakukan eksisi bedah.
Terapi Bedah
Pembedahan merupakan tindakan terbaik untuk mengatasi pterygium ataupun pinguekula, namun hasilnya seringkali mengecewakan. Bahkan dengan tehnik modern ini, angka kekambuhan cukup tinggi, yaitu antara 50-60%. Pembedahan tidak direkomendasikan selama pterygium ataupun pinguekula tidak terlalu menimbulkan masalah berat bagi penderita.
Tiga tipe masalah yang merupakan indikasi dilakukannya pembedahan segera :
Tajam penglihatan terganggu. Hal ini dikarenakan pterygium berukuran cukup besar sehingga mengenai zona penglihatan di bagian  tengah kornea. Pembedahan dapat digunakan untuk menjernihkan media penglihatan dan membatasi astigmatisma yang cepat dan irregular.
Pterygium (kadang pinguekula) sangat mengganggu secara kosmetik. Pembedahan biasanya dapat mengurangi ukuran pterygium, namun eliminasi secara menyeluruh kadang sulit dilakukan.
Baik pterygium maupun pinguekula menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman karena adanya kekeringan atau sensasi adanya benda asing yang kronik. Pembedahan biasanya dapat meningkatkan rasa nyaman, namun gejala iritasi juga dapat muncul.
Cara operasi terbagi tiga :
1.Bar sklera : sklera dibiarkan terbuka.
2.Eksterpasi pterigium : Pterigium digunting, kemudian dijahit kebawah konjungtiva.
3.Operasi plastik : ditutup oleh mukosa mulut.
Indikasi Operasi McReynold
1. Pterigium telah memasuki kornea lebih dari 4 mm.
2. Pertumbuhan yang progresif, terutama pterigium jenis vascular.
3. Mata terasa mengganjal.
4. Visus menurun, terus berair.
5. Mata merah sekali.
6. Telah masuk daerah pupil atau melewati limbus.
7. Alasan kosmetik.
Tehnik pembedahan dengan menggunakan tandur atau graft sklera :
Pembedahan ini dilakukan di bawah anastesi lokal sehingga pasien tidak akan merasakan sakit.
Dalam pembedahan, pterygium dipindahkan dan bagian kecil konjungtiva yang berupa kulit tipis transparan yang menutupi bagian putih pada mata diletakkan ke tempat tersebut dari kelopak mata bagian bawah. Operasi hanya berlangsung selama setengah jam10.
Setelah pembedahan, seringkali pasien mengalami nyeri mata selama beberapa minggu sehingga diperlukan pemberian tetes mata topikal selama beberapa hari. Pada awal fase nyeri ini, biasanya mata juga mengalami sedikit pembengkakan dan memerah10.
X. KEKAMBUHAN SETELAH DILAKUKANNYA EKSISI BEDAH
Pterygium dapat mengalami kekambuhan walaupun telah dilakukan pembedahan. Kambuhnya pterygium setelah dilakukan pembedahan telah lama menjadi masalah tersendiri bagi para ahli bedah walaupun tehnik yang digunakan termasuk baru. Autograf konjungtiva pada sel benih limbus adalah tehnik pembedahan yang paling banyak digunakan saat ini untuk mengatasi adanya kekambuhan pterygium, namun seringkali tehnik ini saja tidak cukup untuk mengatasi seringnya kekambuhan setelah dilakukannya pembedahan10. Salah satu cara yang paling banyak direkomendasikan adalah dengan tehnik intraoperatif dengan menggunakan Mitomycin C.
Mitomycin C, adalah antimetabolit yang telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai pengobatan glaukoma. Ternyata bahan ini juga dapat mengatasi pterygium yang kambuh setelah pembedahan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Frucht-Pery dkk (1999) dilakukan untuk mengetahui efektifitas pemberian  Mitomycin C secara intraoperatif dalam pembedahan pterygium. Metode penlitian : Efektifitas pemberian Mitomycin C secara intraoperatif dan kekambuhan post-operatif dinilai pada 17 pasien dengan dua pasien diantaranya mengalami kekambuhan pterygium. Para peneliti menggunakan tehnik bar-sclera dan meletakkan spons steril yang dicelupkan ke dalam larutan Mitomycin C 0,02% intraoperatif dalam ruangan episklera selama 3 menit. Kelompok kontrol (15 pasien) hanya menjalani eksisi bedah saja. Pasien kemudian dimonitor selama 21 sampai 30 bulan. Hasil penelitian adalah peterygium menglami kekambuhan pada satu (5,9%) dari 17 pasien dalam kelompok pertama dan sebanyak 6 pasien (40%) juga mengalami kekambuhan pada kelompok kontrol. Analisis statistik dengan menggunakan test Fisher menunjukkan adanya pengurangan angka kekambuhan yang signifikan (p=0,027) pada kelompok yang diberikan Mitomycin C  intraopertif. Tidak terdapat komplikasi atau efek samping selama periode follow-up. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Mitomycin C dapat diberikan secara intraoperatif dan merupakan tehnik yang efektif untuk meningkatkan angka keberhasilan eksisi bedah pada pterygium 10.
Tehnik intraoperatif dengan Mitomycin C :
Tehnik ini dimulai dengan melakukan tindakan bedah konvensional.
Kemudian sebuah spons yang dicelupkan dalam larutan (solution) Mitomycin C kemudian diletakkan di bawah flap konjungtiva dan di belakang limbus.
Selanjutnya 0,1 cc dari 0.4 mg/mL (0.04%) Mytomitocin C diaplikasikan pada ruangan subkonjungtiva  selama 3 menit.
Langkah selanjutnya adalah  dengan membasuh sklera selama kurang lebih 5 menit dengan menggunakan larutan fisiologis. Dengan dosis  Mitomycin-C yang tepat, persentase kekambuhan pterygium menjadi semakin rendah dan komplikasi terhadap penglihatan tidak ditemukan11.

Tuesday 16 August 2011

Pentingnya Revolusi Sistem Pendidikan di Indonesia

Sebagi salah seorang praktisi pendidikan, saya merasa sangat perihatin dengan sistem pendidikan yang ada di indonesia, hal ini dikarenakan tujuan pendidikan belum bisa berhasil secara maksimal dikarenakan sistem pendidikan yang diterapkan di indonesia saat ini.
Pendidikan yang merupakan sebuah acuan keberhasilan bangsa seharusnya dijadikan sebagai sarana untuk memajukan generasi yang akan datang, tidak seperti saat ini dimana pendidikan hanya sebatas sebagai formalitas belaka yang didalamnya terdapat banyak sekali masalah yang harus kita atasi bersama.
Pendidikan sekarang merupakan pendidikan koruptor, yang didalamnya terdapat banyak sekali kejanggalan dan ketitaksesuaian antara tujuan pendidikan yang seharusnya tercapai. lihat saja ketika Ujian Nasional berlangsusng beberapa lama ini, seluruh siswa dan tenaga pendidik kependidikan berlomba-lomba memberikan nilai terbaik kepada siswanya sehingga menghalalkan dan menggunakan segala macam cara untuk mencapainya. 
Mencontek bukan hal luar biasa yang kita dengar saat ini, bahkan banyak sekali guru yang memberikan jawaban kepada para siswanya, bekerjasama untuk memberikan yang terbaik namun dengan cara yang salah. akankah hal ini akan kita biarkan terjadi??
Tentu saja kita bersama memiliki tanggungjawab dalam hal pendidikan, dalam hal ini saya menyatakan bahwa sistem Pendidikan di Indonesia harus kita ubah dan harus diadakan revolusi besar-besaran untuk menjadikan pendidikan berkualitas dan layak bagi rakyat indonesia dan dapat meningkatkan kesejahteraan raktyat.
Adapun bentuk revolusi pendidikan yang saya ajukan adalah sebagai berikut :
  1. Pendidikan harus mengacu kepada pendidikan manusia, untuk kemakmuran dan kesejahteraan manusia di era yang akan datang. selama saya mengenyam pendidikan dari tingkat SD kemudian dilanjutkan ke SMP dan SMA sampai pada bangku perguruan tinggi, saya mendapatkan bahwa banyak sekali pendidikan yang tidak termanfaatkan dalam hidup ini. sia-sia rasanya menghabiskan begitu banyak waktu untuk mencari pendidikan, namun pendidikan yang kita dapatkan justru tidak dapat kita pergunakan dalam kehidupan kita. banyak sekali saya melihat sarjana-sarjana yang tidak dapat menggunakan ijazah mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan kompetensi ijazah yang mereka miliki.

  2. Kurikulum yang diterapkan harus mengacu kepada Kurikulum berbasis Keterampilan, sekarang kita melihat bahwa kurikulm berbasis kompetensi dapat dikatakan telah gagal dalam menciptakan manusia berkualitas. pendidikan tidak dapat digunakan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran yang layak.

  3. Menghilangkan segala bentuk pemaksaan dan standarisasi pendidikan yang tidak dapat memberikan penilaian menyeluruh terhadap para siswa sehingga dapat menghilangkan adanya tindakan yang tidak sesuai dalam penyelenggaraan evaluasi tersebut.

 Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal yang harus segera dirubah khususnya dalam sistem pendidikan yang ada di indonesia, demi menjadikan pendidikan masyarakat yang bekarakter, sejahtera dan makmur.

Sunday 14 August 2011

Arus, Hambatan dan Tegangan

1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).
2. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
atau
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
3. Tegangan
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).
4. Hukum OHm

Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan ,dan hambatan.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.
Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron. Symbolnya ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit, ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾ pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
HUKUM OHM
E = I R
I = E / R
R = I / E
Kesimpulan :
  • Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
  • Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
  • Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
Contoh Soal Latihan:
Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi lampu rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah 10 ampere, berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
JAWAB :
dik :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Dit : hambatan…………….?
JAWAB
R = V/R
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 22 ohm
Contoh Soal Latihan:
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt, setelah di ukur dengan amper meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah daya yang di serap lampu tersebut ?
JAWAB :
dik :
V = 220 Volt
I = 2 Amper
Dit : Daya…………….?
JAWAB
P = V.I
P = 220. 2 = 440 Watt

Dilarang Mengaktifkan HP di Pertamina???

Perhatikan baik-baik ketika anda memasuki lingkungan pengisian bahan bakar minyak pasti ada peringatan dilarang merokok, matikan mesin kendaraan, matikan Hanphone, itu semua diperingatkan ketika kita mengisi bahan bakar dan berada dilingkungan Pom bensin. dan disini kita mengupas tentang satu hal saja yaitu alasan dari dilarang menggunakan hanphone di areal SPBU/Pom bensin. kenapa demikian? ikuti langkah-langkah dibawah ini.
Mari kita coba bereksperimen untuk membuktikan tentang bahanya menggunakan HP di Pom bensin.
Sediakan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan, yaitu :
1. Panci datar atau teflon..
2. Tiga lembar kartu/kertas. misal kartu manila, tapi jangan pakai kartu kredit atau kartu ATM, maupun sim card.
3. 1 lembara aluminium foil atau kertas berlapis timah.
4. yang pasti sediain Handphone gan ..
5. yang terakhir adalah Bensin. bisa beli ataupun ambil dari tangki motor agan.
Susun bahan percobaan seperti ini
 width=
Letakkan aluminium foil di atas kartu/kertas
/
Siramkan minyak di sekitar kartu dan kemudian gunakan HP Anda buat telpon seseorang
Bensin pun terbakar dengan hebat
Untuk penjelasannya lebih detail :
HP, ternyata selain mengeluarkan frekwensi tinggi, juga mengeluarkan bunga api (meskipun kecil sekali, cuman seukuran 1 mikron. 1 mikron = 1/100 mm). Percikan api ini timbul di sekitaran antena koil, akibat beda potensial tegangan yg cukup tinggi.
Juga lampu LED (Light Emitting Diode) yg juga mengeluarkan cahaya. LED yg dipakai pada HP berbeda dg LED yang dijual di pasaran elektronika. LED pada HP ternyata ‘telanjang’ (langsung terlihat filamen diodanya kontak dengan udara bebas) beda dg LED toko yg diberi selubung tabung dari plastik sehingga filamennya terlindung.
Pada saat led menyala, maka akan timbul pijar. Nah pijar dan percikan api dari koil tadi yg kadang-kadang bikin orang jadi berpikir paranoid meledak.
Percikan api dan LED tersebut sebenarnya tidak cukup untuk menyulut uap bensin (benzena C4H8O12) di udara terbuka. tapi Lain cerita jika udara yang ada sudah cukup jenuh sekali dengan uap bensin tersebut.
Jika cukup jenuh, maka uap bensin tersebut akan dapat terbakar oleh percikan yg cukup kecil tersebut. Efeknya ya ledakan (njeblug). (jadi tidak ada salahnya kita tidak menggunakan hp saat pengisian bahan bakar).
Kejadian ini sama saja dengan tabung gas yang bocor di dalam rumah. Gas elpiji yg bocor akan menempati bagian bawah rumah (lebih berat dari udara). Tapi gas elpiji merupakan tingkatan lebih tinggi dari bensin (lebih mudah terbakar atau dengan kata lain oktannya tinggi).
Nah, kalau ada gas elpiji bocor dalam rumah, berarti udara dalam rumah akan jenuh dengan gas elpiji. Maka kita dilarang keras untuk menyalakan lampu listrik.
Sebenarnya bukan lampunya yang bikin terbakar, tetapi percikan bunga api di saklar lampu pada saat kita menyalakan lampu tersebut. Sering terjadi kan kalau kita menyalakan lampu (apalagi yang wattnya tinggi), di saklarnya sering muncul bunga api kecil!

Vlab Electricity Terbaru



Bagi rekan - rekan yang ingin download Virtual Lab Listrik terbaru dan data masih bagus tanpa ada kerusakan, ukuran datanya kecil cuma 5 Mb tapi fasilitasnya udah lengkap banget... silahkan download


Getaran

1. Pengertian Getaran
a. Definisi Getaran
Getaran adalah gerak bolak – bolik secara berkala melalui suatu titik keseimbangan. Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak bolik secara berkala melalui titik keseimbangan.
ayunan movie
pendulum
Getaran adalah gerak bolak – balik di sekitar titik setimbang;
2 = titik setimbang ;  1 dan 3 = titik terjauh (Amplitudo);
b. Beberapa Contoh Getaran
Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari antara lain :
- sinar gitar yang dipetik
- bandul jam dinding yang sedang bergoyang
jam dinding
- ayunan anak-anak yang sedang dimainkan
- mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya.
img_mid_4430
- Pegas yang diberi beban.
ayunanCoil_spring_animation
2. Periode dan Frekuensi Getaran
Perhatikan gambar berikut ini!
definisi2
  • titik A merupakan titik keseimbangan

  • simpangan terbesar terjauh bandul ( ditunjuk kan dengan jarak AB = AC ) disebut amplitudo getaran

  • jarak tempuh B – A – C – A – B disebut satu getaran penuh

a. Amplitudo
Dalam gambar 2 telah disebutkan bahwa amplitudo adalah simpangan terbesar dihitung dari kedudukan seimbang. Amplitudo diberi simbol A, dengan satuan meter.
b. Periode Getaran
Periode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan diberi simbol T. Untuk gambar ayunan di atas, jika waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, ke C, ke A, dan kembali ke B adalah 0,2 detik, maka periode getaran bandul tersebut 0,2 detik atau T = 0,2 detik = 0,2 s
Periode suatu getaran tidak tergantung pada amplitudo getaran.
c. Frekuensi Getaran
Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam satu detik, diberi simbol f. Untuk sistem ayunan bandul di atas, jika dalam waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, A ke C, C ke A, dan kembali ke B sama dengan 0,2 detik, maka :
- dalam waktu 0,2 detik bandul menjalani satu getaran penuh
- dalam waktu 1 detik bandul menjalani 5 kali getaran penuh
Dikatakan bahwa frekuensi getaran sistem bandul tersebut adalah 5 getaran/detik atau f = 5 Hz.
d. Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran
Dari definisi periode dan frekuensi getaran di atas, diperoleh hubungan :
rumus1
Keterangan :
T = periode, satuannya detik atau sekon
f = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s-1 atau Hz

Contoh Soal :
1. Dalam 1 sekon, lintasan yang ditempuh beban pada Gambar 1 adalah 2-1-3-1-2-1-3. Berapakah frekuensi dan periode getaran tersebut?
Penyelesaian :
Jumlah getaran yang terjadi adalah 1,5 getaran. Waktu untuk menempuh 1,5 getaran adalah 1 sekon. Jadi frekuensi f = 1,5 getaran / sekon = 1,5 Hz. Dan periode T :
soal1
Jadi waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran penuh adalah 0,67 sekon.
2. Pada selang waktu 2 sekon terjadi gerakan bolak – balik sebanyak 10 kali. Tentukanlah frekuensi dan periodenya.
Penyelesaian :
Dalam 2 sekon terjadi 10 getaran. Berarti dalam 1 sekon terjadi 5 getaran, sehinga frekuensi f = 5 Hz, dan
periode T :
soal2

10 Foto Terbaik Bumi

N o. 10Bumi Terbit
top10_10_earthrise_hf
Sumber: NASA
Foto bumi yang pertama kali diambil oleh Astronot pada arbit bulan.  Di ambil oleh Astronot Apollo 8 ketika mengelilingi bulan dimana permukaan bulan juga ikut tertangkap kamera. Foto ini masih asli dan belum direkayasa oleh komputer.
No. 9 : Jepretan Galileo Breathtaking
top10_9_galileo_hf
sumber : NASA/JPL
Diambil oleh pesawat ruang angkasa Galileo pada tanggal 11 Desember  1990   saat berangkat ke Jupiter pada tahun ketiga dari misinya. Nampak pada bagian bawah adalah benua Antartika dan di atasnya adalah Samudra Pasifik
No.8 Bumi dan Bulan
top10_8_voyager_hf
Sumber: NASA
Foto bumi dan bulan dalam satu bingkai/frame yang pertama kali diambil dari pesawat ruang angkasa. Diambil pada tanggal 18 September 1977  oleh NASAs Voyager 1 pada jarak 7,25 juta mil dari bumi. Nampak bumi jauh lebih terang dari bulan sehingga untuk menghasil cetakan yang baik, bulan perlu “diperjelas” tiga kali lipat dari bumi dengan bantuan komputer.
No. 7:  Ketika Memburu Komet
top10_7_rosetta_hf
Sumber: ESA
Gambar diambil oleh Misi Ruang Angkasa Eropa (ESA) Rosseta pada saat  terbang dari bumi pada awal Maret 2005 pada misinya memburu Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Gambar yang diambil digunakan untuk mengkalibrasi instrument-instumen yang akan digunakan agar bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
No. 6 : Jauh dari Rumah : Apollo 17
top10_6_schmitt_hf
Sumber: NASA Johnson Space Center (NASA-JSC)
Foto diambil oleh Taurus – Littrow pada misi terakhir Apollo 17 di bulan dengan latar belakang pilot Apollo 17 Astronaut Harrison Schmitt dan bendera Amerika Serikat.
No. 5:  Di Jalan Menuju Merkurius
top10_5_messenger_hf
Sumber : NASA/JHU/APL
Pesawat ruang angkasa MESSENGER’s Earth terbang pada tanggal 2 Agustus 2005 menuju ke Merkurius. Pesawat tidak hanya disesuaikan dengan karakteristik medan di Merkurius, tetapi juga berbagai instrumen untuk mengetahui karakteristik unsure-unsur yang ada di bumi. Foto di sebelah kiri adalah gambar yang diambil oleh kamera dengan berbagai panjang gelombang. Di sebelah kanan diambil dengan panjang gelombang yang mendekati panjang gelompang sinar  infra merah. Warna merah adalah pantulan dari tumbuh-tumbuhan.
No. 4Di  Jalan Menuju Mars
top10_4_MRO_hf
Sumber: NASA/JPL/Malin Space Science Systems
Setelah keliling 272.000 mil pada orbit Mars selama 3 hari, kamera pengintai Mars  menunjuk ke planet bumi pada tanggal 15 Agustus 2005.
No. 3:  Dari Saturnus
top10_3_cassini_hf
Sumber : NASA/JPL/Space Science Institute
Diambil oleh pesawat ruang angkasa Cassini  dengan kamera sudut lebar (wide angle camera) pada tanggal  15 September 2006 pada jarak 1,3 juta mil dari Saturnus atau sekitar 930 juta mil dari bumi. Nampak  disebelah kiri bulan Enceladus juga tertangkap kamera, terbungkus  warna kebiru-biruan partikel-partikel es pada cincin E Saturnus.
No. 2 : Pertama dari Mars
top10_2_rover_hf
Sumber: NASA/JPL/Cornell/Texas A&M
Ini adalah foto bumi yang pertama kali yg pernah diambil dari planet lain, yaitu dari planet Mars. Diambil oleh   Mars Exploration Rover Spirit pada hari ke 63 dari misinya menjelajah Mars. Nampak bumi terlalu kecil untuk bisa dideteksi oleh kamera.
No.1 : Titik Biru yang Pucat
top10_1_blue_dot_hf
Sumber:  NASA/JPL
Bagian pertama dari “foto keluarga” system  Tata Surya yang diambali oleh Voyager 1 di tahun 1990 pada jarak lebih dari 4 milyar mil dari bumi dimana bumi terlihat seperti titik yang besarnya hanya 0,12 pixel. Dengan ukuran yang sekecil itu, Carl Sagan, penyokong Voyager berkomentar: “Suatu kelilip yang kesepian yang dibungkus oleh luasnya jagat raya yang gelap. Bagi saya, hal ini menggarisbawahi tanggung jawab  kita didalam memelihara dan ‘membelai’ titik biru yang pucat ini, satu-satunya rumah yang dikenal, secara ramah dan berbelas kasih.

Suhu dan Pengukuran

1. Pengertian Suhu
Apa yang akan dirasakan oleh jarimu jika dimasukkan ke dalam air es? Ya, air es akan terasa dingin. Dingin boleh dikatakan sebagai salah satu ukuran dari suhu suatu benda. Benda yang dingin mempunyai suhu yang lebih rendah dari benda yang panas. Dari pernyataan ini suhu dapat difenisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Seperti dalam materi sebelumnya, suhu merupakan salah satu besaran pokok dengan satuan derajat Kelvin.
2. Alat Ukur Suhu
Untuk menentukan panas atau tidaknya suatu benda, kita dapat menggunakan jari tangan kita, tetapi tangan tidak dapat dipakai untuk menentukan tingkat panas suatu benda secara tetap.
tangan
Alat yang tepat untuk mengukur suhu benda adalah termometer.
Macam – macam termometer
A. Berdasarnya zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi :
1) Termometer zat padat.

Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas.
Contoh: Termometer platina
23
2) Termometer zat cair.
Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Contoh termometer Fahrenheit, Celcius, Reamur.
Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai isi termometer adalah sebagai berikut:
  1. mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap sedangkan alkohol dapat diberi warna merah.

  2. daerah ukurannya sangat luas (raksa : – 390C s/d 3370C dan alkohol: -1140C – 780C)

  3. keduanya merupakan panghantar kalor yang baik

  4. keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil.

untitled
3) Termometer gas
Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi.
Contoh: termometer gas pada volume gas tetap
gas volume tetapGas_thermometer
B. Berdasarkan pembuatnya, antara lain:
1) termometer Celcius
2)termometer Fahrenheit
3) termometer Reamur
4)termometer Kelvin
C. Berdasarkan penggunaanya, antara lain:
1) Termometer Laboratorium
Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen di lab.
termomter lab ipa
b. Termometer suhu badan / klinis
Termometer khusus untuk mengukur suhu badan manusia. Termometer ini biasanya digunakan dalam bidang medis dan mempunyai batas skala 34-42 0C.
180px-Clinical_thermometer_38.7
4. Skala Termometer
A. Fahrenheit
Pada tahun 1714, seorang ilmuwan Jerman yang bernama Daniel George Fahrenheit membuat termometer yang mula-mula diisi alkohol dan kemudian diganti dengan raksa. Sebagai titik tetap pertama ia menggunakan campuran es dan garam dapur yang diberi angka 00F (suhu terendah yang ia ketahui) dan titik tetap kedua ia menggunakan tubuh manusia dan diberi angka 960C.
Berdasarkan definisi modern, skala termometer Fahrenheit adalah skala dengan temperatur air mendidih ditetapkan sebagai 212 derajat dan temperatur es melebur sebagai 32 derajat.
Pada jaman dulu termometer ini banyak digunakan di Eropa dan Amerika Serikat, tetapi pada saat ini negara-negara di Eropa sudah banyak beralih ke termometer Celcius sedangkan Amerika Serikat masih tetap menggunakannya.
B. Celcius
Sekitar 20 tahun setelah Fahrenheit membuat termometer, seorang profesor dari Swedia yang bernama Ander Celsius juga membuat termometer. Termometer ini menggunakan titik tetap bawah adalah suhu es sedang mencair sebagai 00C dan titik tetap atas adalah suhu air sedang mendidih sebagai 1000C masing-masing pada tekanan standar. Skala antar kedua temperatur ini dibagi dalam 100 derajat.
Termometer ini banyak digunakan oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
tititp tetap
C. Kelvin
Pada dasarnya skala kelvin sama dengan skala celcius (seperseratus). Hanya saja skala kelvin dimulai dari suhu nol mutlak (0 K) yang besarnya sama dengan -273,150C. Sehingga untuk suhu es mencair sama dengan 273,15 K dan air mendidih sama dengan 373,15 K.
VLObject-318-021121021101 Perbandingan antar skala termometer
2. Konversi Antar Skala Termometer
Untuk mengkorvensi suhu menurut termometer satu ke suhu menurut termometer yang lain, digunakan persamaan sebagai berikut :
rumus konversi suhu
Untuk skala Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin berlaku:
konversi suhu

Wujud Zat

1. Pengertian Zat (Ing: matter)
Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Setiap zat / materi terdiri dari partikel-partikel / molekul-molekul yang menyusun zat tersebut.
chlorophyll_molecule
Ilustrasi molekul-molekul penyusun zat hijau daun
2. Massa Jenis Zat (kerapatan zat; Ing: density)


massajenis
Zat-zat yang sejenis pasti mempunyai massa jenis yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa massa jenis merupakan salah satu ciri khas suatu zat.
Dalam huruf Yunani massa jenis dinyatakan dalam huruf ρ (baca: rho) dan didefinisikan sebagai massa zat dibagi dengan volumenya.
rumus massajenis
Satuan dari massa jenis adalah kg/m3
Contoh massa jenis berbagai zat.
tabel massa jenis
3. Wujud Zat
Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat mempunyai ciri-ciri khusus baik dilihat dari bentuk fisiknya maupun partikel-partikel penyusunnya sebagai berikut:
A. Zat Gas
partikel gas
maggas
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
  1. Letak molekulnya sangat berjauhan

  2. Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.

  3. Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas

  4. Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada

  5. Baik volume maupun bentuknya mudah berubah

  6. Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.

Contoh : Udara
B. Zat Cair
Contoh : air, minyak, oli
  1. Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih jauh daripada zat padat.

  2. Gerakan molekulnya cukup bebas

  3. Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.

  4. Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.

liquid
magliq
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
C. Zat Padat
  1. Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.

  2. Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya tidak bebas.

  3. Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja.

  4. Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap atau tidak berubah.

  5. Contoh: kayu, batu, besi

solid
magsolid
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
4. ADHESI DAN KOHESI
adhesiveWater_drop_animation_enhanced_small
Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat yang lainnya.
Adhesi
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis.
Contoh:
  • Tinta dapat menempel di kertas

  • Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis

  • Semen dapat melekatkan batu dengan pasir

  • Cat dapat menempel pada tembok

plasterpostit



Kohesi
Kohesi adalah adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sejenis.
Contoh:
  • gaya tarik menarik antara molekul kayu membentuk kayu

  • gaya tarik menarik antara molekuk kapur membentuk kapur batang

  • gaya tarik menarik antara molekul-molekul gula membentuk butiran gula pasir

1
Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan terjadinya peristiwa –peristiwa:
A. Meniskus cembung dan meniskus cekung
Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi maka permukaan (meniskus) zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada pipa yang diisi dengan air ( pipa kiri ). sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang diisi dengan air raksa ( pipa kanan).
FG11_29



Dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dijumpai peristiwa adhesi dan kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun tertentu akan membentuk bola air. Hal tersebut dikarenakan gaya kohesi lebih besar dari adhesi.
180px-Dew_2
B. Kapilaritas


Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut yang disering disebut sebagai pipa kapiler. Gejala ini disebabkan karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut. Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada pipa kapiler. capillary_499
Contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
  • Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor

  • Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada lampu tempel

  • Baiknya air tanah sampai ke daun melalui pembuluh tapis

  • Menetesnya air pada kain dalam ember yang semampai

capillary actionFig-286-Capillary-Action-with-Horizontal-Extension
C. Tidak berlakunya hukum bejana berhubungan.
Jika pada bejana berhubungan terdapat pipa kapiler atau terdapat perbedaan yang signifikan dari diameter pipa-pipanya maka permukaan zat cair dalam pipa kecil akan lebih tinggi dibandingkan permukaanya pada pipa yang besar sehingga hukum bejana berhubungan tidak berlaku.


capillaryrise